Buku
ini udah lama banget, ya sekitar tahun 2003 dan diubah pada tanggal
2007. Aku sampai nangis baca ini di web orang lain. Walau belum punya
aku pingin mempunyai buku ini!! Nih dia sampai aku nangis bacanya.
Soalnya aku tak menyangka bahwa aku punya orang baik seperti ini yang
ada di wilayahku.. Buku ini karya-nya kak Helvy Tiana Rosa dan beberapa
teman/tetangga yang dekat dan melihat langsung salah satu 5 tokoh
ini(salah satunya dicerita ini).
Kalian tau tidak kalau di dunia nyata ada tokoh se hebat di dunia dongen
untuk membela keadilan. Buku ini unik sebab ia menampilkan sisi lain
dari para pemimpin dan anggota dewan kita yang tidak tersorot media.
Ditulis dengan bahasa yang sederhana dan mengalir. Bahkan, beberapa
penulisnya adalah tetangga para tokoh buku itu sendiri. Mulai dari
cerita pertama, saya langsung jatuh cinta padanya(Cerita brooooo -,-).
Ada satu cerita yang terekam sangat baik di hati aku. Cerita itu tentang
seorang anggota mantan DPRD DKI Jakarta yang ternyata suka dan mau
menggantikan istrinya berbelanja di tukang sayur. Sepertinya cerita
tersebut menjadi icon buku ini bagi saya, sebab jarang sekali (pada saat
itu) ada laki-laki kepala keluarga yang mau mengambil alih tugas
istrinya perihal urusan domestik rumah tangga. Apalagi, itu tentang
berbelanja di tukang sayur yang notabene biasanya dipenuhi dengan
ibu-ibu yang cerewet menawar harga sembari bertukar cerita. Pemandangan
yang amat jarang ditemui pastinya. Oh ya jangan lupakan, tokoh cerita
kita adalah seorang mantan anggota DPRD DKI Jakarta dan juga (Emmm....
Baca dulu), juga seorang Ketua Cabang Partai.... (Apa ya nama
partainya...... Dulu nama partainya PK. Sekarang sudah berubah nama oleh
Hidayat Nur Wahid(kalau tidak salah)....)
Selain berbelanja ke pasar, pemimpin kita ini ternyata juga amat
menyenangi sayur lodhe(Sama. Aku juga sangat sayang sama salah satu
sayur ini. Makannya aja enak, buatnya susah. Makanya jarang masak sayur
ini). Pernah suatu hari ia minta istrinya untuk masak sayur lodeh.
Begitu tahu proses memasak sayur lodeh memakan waktu yang begitu lama,
tokoh kita ini berkata, "Sudah Bu. Sekali ini saja. Kalau tau prosesnya
begini lama, Ayah tak akan meminta dibikinkan. Daripada waktu demikian
panjang hanya habis untuk membuat sayur, mending buat baca atau
mengerjakan yang lain."
Ucapannya memang terlihat sederhana, tapi maknanya luar biasa(bagi Sang
Istri)!!(Cari sendiri)
Belum lagi tambahan 'bumbu' cerita yang menurut saya menjadi penyedap
yang nikmat disantap di akhir kisah. Konon, pemimpin kita ini sering
diundang ceramah di berbagai daerah. Biasanya kita mengenal istilah
"amplop" yang diselipkan ke tangan penceramah seusai acara. Biasanya
juga, selipan itu ditambahi dengan pesan, "Sekedar buat ongkos,
Ustadz.." atau "Buat uang rokok aja..". Saya haru membaca betapa
amanahnya tokoh kita ini sehingga jika amplop yang diberi pesan untuk
ongkos, maka semuanya akan ia habiskan untuk ongkos pulang. Tanpa
sisa!!(Jarang sekali dilakukan oleh pemimpin kita)
Aku sungguh merindukan sosok pemimpin seperti ini. Pemimpin yang
bersedia membagi tugas domestik dengan istri. Pemimpin yang menghargai
perempuan dan potensi potensinya. Juga pemimpin yang amanah, bahkan
hanya untuk sebuah "kalimat bersayap"(Duh jadi terharu...)
Kisah itu sudah hampir enam tahun yang lalu... Kemarin-kemarin ini aku
menemukan lagi antologinya di web saat membaca buku "Jejak Para
Pemimpin". Setitik air tiba-tiba terbit di ujung mata aku saat membaca
bahwa tokoh kisah yang beberapa tahun ini melekat di ingatanku ternyata
adalah Gubernur Aku sendiri!! Gubernur Jawa Barat. Tak pernah aku
banyangkan bahwa kisah ini ternyata kisah Bapak Ahmad Heryawan. (Baik
sekali beliau ini... Aku bangga punya Gubernur kaya beliau Jarang aku
ketemu Gubernur kaya ini. Semoga dibalas oleh Allah... Aminn...)
(Sub: http://bit.ly/1nYTNww )
Daftar: Tokoh Nasional, Profil, Idolaku!, Buku Inovatif, Sosok
|
Template By: Kawaii Lady
Owner: Annisa Mahdi Sholeha
Some stuff: * * * *
Meet The Owner
To me like idols is a natural thing
Full Name : Annisa Mahdi Sholeha
Nickname : Nisa or Annisa
Born on : Samarinda, 15 Juli 2002
State : Indonesia
Religion : Islam
Hobby : Write Stories and Fangirling
Fav Animal : Cat
Quotes : "Sabisa-bisa, Kudu Bisa, Pasti Bisa"
Fav Boygroup : EXO and NCT
Fav girlgroup : Blackpink
Fav Singer : Ed Sheeran and Harry Style
Fav Actor : Do Kyung Soo and Jung Hae-in
Fav Actress : Suzy
Fandom : EXO-L and NCTzen
Contact : Instagram | Facebook
Love
♥ Allah SWT
♥ Nabi Muhammad SAW
♥ Family
♥ Friends
♥ Gadgets
♥ Mark Lee
♥ Park Chan Yeol
♥ Him
Hate
✖ CopyCat
✖ People who pretend good
✖ People who are smart ass
✖ Bullshits
About Me
Assalamualaikum Guys!.. Hai Kalian udah tahu namaku kan? Yups! Namaku Nisa(Lebih suka dpanggil kaya gitu sih tepatnya). Tinggal? Aduh jangan ditanya, karena ga resmi sih :v . Aku sering bolak-balik Solo-Tuban, kadang juga ke Jakarta. Untuk saat ini aku kelas 9 SMP Negeri 6 Tuban yang Insya Allah lulus tahun 2018 (Btw udah purna siswa, berati udah lulus dong?) dan akan melanjutkan lagi di SMA Islam Al-Azhar 7 Solobaru. Sebelumnya aku juga bersekolah di SMP Negeri 25 Bekasi loh (Toh kan udah kubilang pindah-pindah sekolahku). Aku suka menulis cerita dan fangirl yang multifandom(NCTzen dan EXOL). Aku juga termasuk Alumni KPCI 2012&2014 dan di Bekasi aku pernah menjadi Seketaris Genosi Zona 1. Suka ngeblog dari teman pena.
Replace this!
Link Exchanges
Random
1. Confused
2. K Pop
3. Song lyrics
4. story
5. and other...
You or Love
You
You
Universe - EXO
Beautiful - Wanna One
Goodbye - Air Supply
option
option
option
option
option
Buku
ini udah lama banget, ya sekitar tahun 2003 dan diubah pada tanggal
2007. Aku sampai nangis baca ini di web orang lain. Walau belum punya
aku pingin mempunyai buku ini!! Nih dia sampai aku nangis bacanya.
Soalnya aku tak menyangka bahwa aku punya orang baik seperti ini yang
ada di wilayahku.. Buku ini karya-nya kak Helvy Tiana Rosa dan beberapa
teman/tetangga yang dekat dan melihat langsung salah satu 5 tokoh
ini(salah satunya dicerita ini).
Kalian tau tidak kalau di dunia nyata ada tokoh se hebat di dunia dongen
untuk membela keadilan. Buku ini unik sebab ia menampilkan sisi lain
dari para pemimpin dan anggota dewan kita yang tidak tersorot media.
Ditulis dengan bahasa yang sederhana dan mengalir. Bahkan, beberapa
penulisnya adalah tetangga para tokoh buku itu sendiri. Mulai dari
cerita pertama, saya langsung jatuh cinta padanya(Cerita brooooo -,-).
Ada satu cerita yang terekam sangat baik di hati aku. Cerita itu tentang
seorang anggota mantan DPRD DKI Jakarta yang ternyata suka dan mau
menggantikan istrinya berbelanja di tukang sayur. Sepertinya cerita
tersebut menjadi icon buku ini bagi saya, sebab jarang sekali (pada saat
itu) ada laki-laki kepala keluarga yang mau mengambil alih tugas
istrinya perihal urusan domestik rumah tangga. Apalagi, itu tentang
berbelanja di tukang sayur yang notabene biasanya dipenuhi dengan
ibu-ibu yang cerewet menawar harga sembari bertukar cerita. Pemandangan
yang amat jarang ditemui pastinya. Oh ya jangan lupakan, tokoh cerita
kita adalah seorang mantan anggota DPRD DKI Jakarta dan juga (Emmm....
Baca dulu), juga seorang Ketua Cabang Partai.... (Apa ya nama
partainya...... Dulu nama partainya PK. Sekarang sudah berubah nama oleh
Hidayat Nur Wahid(kalau tidak salah)....)
Selain berbelanja ke pasar, pemimpin kita ini ternyata juga amat
menyenangi sayur lodhe(Sama. Aku juga sangat sayang sama salah satu
sayur ini. Makannya aja enak, buatnya susah. Makanya jarang masak sayur
ini). Pernah suatu hari ia minta istrinya untuk masak sayur lodeh.
Begitu tahu proses memasak sayur lodeh memakan waktu yang begitu lama,
tokoh kita ini berkata, "Sudah Bu. Sekali ini saja. Kalau tau prosesnya
begini lama, Ayah tak akan meminta dibikinkan. Daripada waktu demikian
panjang hanya habis untuk membuat sayur, mending buat baca atau
mengerjakan yang lain."
Ucapannya memang terlihat sederhana, tapi maknanya luar biasa(bagi Sang
Istri)!!(Cari sendiri)
Belum lagi tambahan 'bumbu' cerita yang menurut saya menjadi penyedap
yang nikmat disantap di akhir kisah. Konon, pemimpin kita ini sering
diundang ceramah di berbagai daerah. Biasanya kita mengenal istilah
"amplop" yang diselipkan ke tangan penceramah seusai acara. Biasanya
juga, selipan itu ditambahi dengan pesan, "Sekedar buat ongkos,
Ustadz.." atau "Buat uang rokok aja..". Saya haru membaca betapa
amanahnya tokoh kita ini sehingga jika amplop yang diberi pesan untuk
ongkos, maka semuanya akan ia habiskan untuk ongkos pulang. Tanpa
sisa!!(Jarang sekali dilakukan oleh pemimpin kita)
Aku sungguh merindukan sosok pemimpin seperti ini. Pemimpin yang
bersedia membagi tugas domestik dengan istri. Pemimpin yang menghargai
perempuan dan potensi potensinya. Juga pemimpin yang amanah, bahkan
hanya untuk sebuah "kalimat bersayap"(Duh jadi terharu...)
Kisah itu sudah hampir enam tahun yang lalu... Kemarin-kemarin ini aku
menemukan lagi antologinya di web saat membaca buku "Jejak Para
Pemimpin". Setitik air tiba-tiba terbit di ujung mata aku saat membaca
bahwa tokoh kisah yang beberapa tahun ini melekat di ingatanku ternyata
adalah Gubernur Aku sendiri!! Gubernur Jawa Barat. Tak pernah aku
banyangkan bahwa kisah ini ternyata kisah Bapak Ahmad Heryawan. (Baik
sekali beliau ini... Aku bangga punya Gubernur kaya beliau Jarang aku
ketemu Gubernur kaya ini. Semoga dibalas oleh Allah... Aminn...)
(Sub: http://bit.ly/1nYTNww )
Daftar: Tokoh Nasional, Profil, Idolaku!, Buku Inovatif, Sosok
|
0 Komentar available :
Posting Komentar